Sebelum Hujan

Sebentar lagi hujan pulang sebagai orang asing yang bertamu pada anak-anak rumput yang sepanjang musim kehilangan mata air.

Sebentar lagi kau bernyanyi dengan suara gemericik yang paling rintih. Perlawanan hanyalah lagu tua yang sejak lama kehilangan nada.

Bukankah gemuruh nyali memang lebih angkuh ketimbang suara petir yang menyambar bumi. Kau pulang menabur kata maaf pada sekujur tubuh tanah.

Kau tahu sesuatu baru saja mengaduk kenang tentang sajak tua dimana sesekali hujan tak perlu mendung. Melawan tak harus perang, kau bersyukur!

Sebab “Tanah itu akan memberi hasilnya, dan kamu akan makan sampai kenyang dan diam di sana dengan aman tenteram.”- Imamat 25:19

Diterbitkan oleh Lapan

Penulis

Tinggalkan komentar