Pada Malam yang Tiba-tiba

Pada malam yang tiba-tiba.

Kelopak matamu, juga kelopak mataku terengah melucuti rindu yang meronta. Kau bilang lihat mata laba-laba di sudut itu. Aku bilang matamu adalah kata-kata yang terjaring sunyi.

Tidak kau pandai berdalih!

Musim belukar merajalela tumbuh dan merayap. Sebentar lagi punggungmu dicumbu purnama yang enggan bersembunyi. Oh awan malam sungguh adalah rumah. Sementara gerak tubuh adalah jalan pulang yang menggigil.

Tidak kau pandai berdalih!

Coba dengar suara-suara jangkrik yang liar beradu intip angin itu. Mereka adalah denyut nadi yang mencurah rahasia.

Pada malam yang tiba-tiba dekapmu serupa mata pedang dingin dan telanjang!

Kupang, 28/7/19

Diterbitkan oleh Lapan

Penulis

Tinggalkan komentar